Platform Pengukur Kepribadian

Salah satu hasil keluaran hibah penelitian Ristekdikti dari tim riset saya adalah Platform Pengukur Kepribadian. Platform ini mengukur kepribadian seseorang melalui tulisan / postingannya pada data di media sosial menggunakan bahasa indonesia informal. Pemetaan kepribadian menggunakan teori Big Five Personality (psikologi). Jadi setiap postingan yang diinputkan ke platform akan di petakan ke dalam salah satu dimensi personality pada teori Big Five diatas.

Platform ini menggunakan model ontologi, dimana corpus yang memetakan kata kata (terms) ke kepribadian dijadikan sebagai engine referensi dari platorm. Untuk membuat platform agar selalu update akurasinya, maka kami sertakan metode crowdsourcing, dimana publik bisa mengusulkan pemetaan kata kata (term) yang kemudian bisa di vote. Semakin banyak vote yang diterima oleh suatu term, maka term tersebut dmasukkan ke dalam corpus dari platform. Selain itu akurasi platform selalu dipantau secara berkala oleh psikolog.

Platform yang kami buat ini menjadi alat bantu secara cepat melihat kepribadian manusia. Beberapa contoh aplikasinya adalah untuk seleksi talent /karyawan baru, seleksi calon brand ambassador, dan kebutuhan lainnya. Dalam konteks penelitian data analytics, platform ini menjadi salah satu data point untuk memahami secara lengkap (360 degree view) kepribadian dari satu individu tertentu. Kita tentu saja bisa membuat data point data point lainnya, seperti dari video, percakapan, dan data behavor lainnya. 

Berikut link dari platform

http://kepribadian.labscbd.id/

PlatformPengukurKepribadian

Project otak atik Discourse Network Analysis (DNA) Skala Besar pada Berita Global Coronavirus

DNA digunakan untuk mencari maksud/tujuan, agenda, motivasi, selain juga aktor advokasi, dan koalisi /persekongkolan (bisa yang tertulis pada dokumen, bisa dari debat verbal, dan bisa juga dari pidato). DNA merupakan kombinasi studi kualitatif analisa konten dan studi kuantitatif analisa struktur jejaring sosial (SNA) / aktor. Analisa kualitatif dokumen skala besar sangat sulit dilakukan, maka dari itu dimulai dari analisa kuantitatif dulu untuk menyaring/mereduksi dokumen menjadi topik topik penting menggunakan analisa jejaring teks.

Sumber data : https://blog.aylien.com/free-coronavirus-news-dataset/

Jumlah berita : 550.000 berita bahasa inggris

Durasi : 1 november 2019 – 5 april 2020

Topik / tema : berita yang berkaitan dengan coronavirus

Sumber : 400 media internasional

Ukuran file : 7.6 GB

Dari sumber berita diatas diperoleh jejaring teks sebesar 270.616 kata dan 14.277.297 hubungan antar kata tersebut, wow sangat besar jaringannya. Sepertinya butuh HPC atau pake kekuatan komputer cloud. Berhubung lagi WFH, sehingga ga bisa ke lab kampus, yah udah dikerjain perhitungannya di rumah pake modifan koding setengah inget setengah lupa pas disertasi dulu (python dan neo4J).

Topik 1 (kata dominan china-pandemic-public) : menceritakan bagaimana pandemic diawali di china, kemudian muncul anjuran social-distancing, karena ada isu dengan emergency-healthcare yang overload. yang menarik dari topik ini ada pola dibelakang yang tidak terlihat jelas (non-obvious), yaitu trump-political-law dan necessary-measures-serious-risk menunjukkan berita pernyataan trump menanggapi munculnya pandemic saat itu.

Topik 2 (kata dominan market-global-economy-business ) : isu ekonomi dominan pada topik ini sebagai akibat dari lockdown yang terjadi hampir diseluruh negara di dunia. ada dua klaster berdekatan america-shares-domestic dan investment-interest-expect menunjukan harapan iklim investasi di USA (growing) meskipun ada ancaman pandemic. selain itu terdapat klaster berita negatif, dengan kata decline-reduce aktivitas ekonomi yang berakibat unemployment, sayang kata tersebut tidak mencapai Top50 di topik ini.

Topik 3 (kata dominan coronavirus-medical-health-infected-quarantine) : isu kesehatan dominan pada topik ini, termasuk berita kematian, dan upaya untuk mereduksi penyebarannya government-flight-suspended dan school-hospital-isolation. berita banyak memunculkan kondisi kesehatan pada beberapa kota/negara di dunia, seperti wuhan-london-italy-australia.

Topik 4 (kata dominan provided-mask-food-important) : fokus pada anjuran untuk pencegahan penyebaran virus dan menjaga daya tahan tubuh muncul dari kata kata distance-touch-directly, check-physical-app, keeping-healthy-sense-clean, dan wearing-protective-cover. Akhirnya ketemu 4 topik atau agenda utama yang dominan dari ratusan ribu berita diatas.

Analisa aktornya belum dilakukan, monggo yang berminat silahkan barengan ngulik dataset diatas. kalo dapat cerita menarik, kita jadikan publikasi ilmiah. cara analisanya aktornya bebas, barangkali ada yang mempunyai ide ide brilian untuk data skala besar tersebut, tapi jangan minta saya untuk ngajarin lho ya, biar ketemu cara yang berbeda (bahkan lebih baik mungkin).

Modularity0blacklogoModularity1blacklogoModularity2blacklogoModularity3blacklogo

NgeHost acara Masyarakat Artificial Intelligence Indonesia

Masyarakat Artificial Inteligence Indonesia atau Indonesian Artificial Intelligence Society (IAIS) merupakan komunitas AI yang sudah saya ikuti sejak 1 tahun terakhir. Untuk chapter Bandung sudah pernah diadakan acara virtual meetup, waktu itu hostnya di ITB, dengan menampilkan peneliti peneliti AI dari ITB. Setelah ITB, Telu didaulat untuk menjadi host virtual meetup tersebut. Saya dan bu Ade (Fak. Informatika) mulai menyiapkan acara termasuk mencari narasumber. Akhirnya kita ketemu 3 narasumber dan acara disepakati dilakukan tanggal 15 Mei 2020.

Setelah ngeHost acara ini, saya baru sadar bahwa Telu beruntung cukup banyak mempunyai peneliti peneliti canggih bidang AI. AI merupakan keilmuan masa depan, jadi sangat penting bagi Telu untuk membekali mahasiswanya dengan keilmuan keilmuan terkini.

Oh ya ternyata saya cukup enjoy menjadi seorang host (moderator dan time keeper), biasanya saya jadi narasumber , kali ini saya bertindak dalam sudut pandang payung, melihat tema secara global tapi tidak boleh keteteran dengan isu isu teknis yang dilemparkan oleh pemateri. Tidak mudah karena topik topik pemateri membutuhkan pengetahuan yang cukup untuk bisa memahaminya. Rekaman acara tersebut bisa dilihat di video berikut , seilahkan disimak pemaparan AI bidang audio video recognition, deep learning, dan AI pada bidang kesehatan.

3fc1dba4 fd2e 4887 b8aa 9e5a8b7c609f

91e8378d fbf3 4098 8cfa 95c0705cb6d4

481173b9 28cd 49fb 84e1 3ccb332d3493

Rekomendasi Buku Blockchain : Blockchain Revolution

Akhir akhir ini saya rajin membaca, berdiskusi, meneliti keilmuan terkait Blockchain bersama beberapa rekan peneliti dalam satu tim diskusi riset Blockchain. Hal ini berkaitan dengan program RC DBE yang akan mengadakan sertifikasi dan pelatihan Blockchain Technology Consultant. Blockchain adalah keilmuan yang sangat luas, melewati batas disiplin keilmuan tradisional. Beberapa domain berkaitan dengan bisnis, pemerintahan, IoT (smart city), kemasyarakatan, lingkungan, dan lain lain, tercakup dalam bidang yang dapat mengalami disrupsi / revolusi dengan adanya teknologi ini.

Banyak buku dan course yang menawarkan pengetahuan tentang Blockchain, namun satu buku yang menurut saya sangat bagus, sebagai pengetahuan awal tentang bagaimana implementasi dan use case dari teknologi Blockchain, bagaimana teknologi ini bisa membawa perubahan fundamental dan revolusioner terhadap sistem otoritas pusat yang ada di dunia saat ini. Sebelum masuk ke pengetahuan teknis implementasi dan pengembangan teknologi Blockchain, sebaiknya buku ini dibaca dulu Bukunya adalah Blockchain Revolution : How The Technology Behind Bitcoin is Changing Money, Business, and The World. Saya rekomendasikan Buku karya duo ayah anak Don dan Alex Tapscott Ini.

81EmFfHo9CL

Kekerenan buku ini bisa dilihat pada daftar isi berikut :

PART I: Say You Want a Revolution

CHAPTER 1: The Trust Protocol
In Search of the Trust Protocol
How This Worldwide Ledger Works
A Rational Exuberance for the Blockchain
Achieving Trust in the Digital Age
Return of the Internet
Your Personal Avatar and the Black Box of Identity
A Plan for Prosperity
Promise and Peril of the New Platform

CHAPTER 2: Bootstrapping the Future: Seven Design Principles of the Blockchain Economy
The Seven Design Principles
1. Networked Integrity
2. Distributed Power
3. Value as Incentive
4. Security
5. Privacy
6. Rights Preserved
7. Inclusion
Designing the Future

PART II: Transformations

CHAPTER 3: Reinventing Financial Services
A New Look for the World’s Second-Oldest Profession
The Golden Eight: How the Financial Services Sector Will Change
From Stock Exchanges to Block Exchanges
Dr. Faust’s Blockchain Bargain
The Bank App: Who Will Win in Retail Banking
Google Translate for Business: New Frameworks for Accounting and Corporate Governance
Reputation: You Are Your Credit Score
The Blockchain IPO
The Market for Prediction Markets
Road Map for the Golden Eight

CHAPTER 4: Re-architecting the Firm: The Core and the Edges
Building ConsenSys
Changing the Boundaries of the Firm
Determining Corporate Boundaries

CHAPTER 5: New Business Models: Making It Rain on the Blockchain
bAirbnb Versus Airbnb
Global Computing: The Rise of Distributed Applications
The DApp Kings: Distributed Business Entities
Autonomous Agents
Distributed Autonomous Enterprises
The Big Seven: Open Networked Enterprise Business Models
Hacking Your Future: Business Model Innovation

CHAPTER 6: The Ledger of Things: Animating the Physical World
Power to the People
The Evolution of Computing: From Mainframes to Smart Pills
The Internet of Things Needs a Ledger of Things
The Twelve Disruptions: Animating Things
The Economic Payoff
The Future: From Uber to SUber
Hacking Your Future for a World of Smart Things

CHAPTER 7: Solving the Prosperity Paradox: Economic Inclusion and Entrepreneurship
A Pig Is Not a Piggy Bank
The New Prosperity Paradox
Road Map to Prosperity
Remittances: The Story of Analie Domingo
Blockchain Humanitarian Aid
Safe as Houses? The Road to Asset Ownership
Implementation Challenges and Leadership Opportunities

CHAPTER 8: Rebuilding Government and Democracy
Something Is Rotten in the State
High-Performance Government Services and Operations
Empowering People to Serve Selves and Others
The Second Era of Democracy
Blockchain Voting
Alternative Models of Politics and Justice
Engaging Citizens to Solve Big Problems
Wielding Tools of Twenty-first-Century Democracy

CHAPTER 9: Freeing Culture on the Blockchain: Music to Our Ears
Fair Trade Music: From Streaming Music to Metering Rights
Artlery for Art Lovers: Connecting Artists and Patrons
Privacy, Free Speech, and Free Press on the Blockchain
Getting the Word Out: The Critical Role of Education
Culture on the Blockchain and You

PART III: Promise and Peril

CHAPTER 10: Overcoming Showstoppers: Ten Implementation Challenges
1. The Technology Is Not Ready for Prime Time
2. The Energy Consumed Is Unsustainable
3. Governments Will Stifle or Twist It
4. Powerful Incumbents of the Old Paradigm Will Usurp It
5. The Incentives Are Inadequate for Distributed Mass Collaboration
6. The Blockchain Is a Job Killer
7. Governing the Protocols Is Like Herding Cats
8. Distributed Autonomous Agents Will Form Skynet
9. Big Brother Is (Still) Watching You
10. Criminals Will Use It
Reasons Blockchain Will Fail or Implementation Challenges?

CHAPTER 11: Leadership for the Next Era
Who Will Lead a Revolution?
The Blockchain Ecosystem: You Can’t Tell the Players Without a Roster
A Cautionary Tale of Blockchain Regulation
The Senator Who Would Change the World
Central Banks in a Decentralized Economy
Regulation Versus Governance
A New Framework for Blockchain Governance
A New Agenda for the Next Digital Age
The Trust Protocol and You

2019 Indonesian Actuarial Conference

Seiring dengan perkembangan implementasi Data Science dalam berbagai bidang industri, maka banyak industri dan profesi yang berpacu untuk memperkaya kemampuan sumber daya manusianya akan kemampuan atas keilmuan ini, salah satunya di industri asuransi ada persatuan profesi Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI).  Setelah tahun lalu mengundang saya sebagai narasumber di acara PAI Regional Seminar dan awal tahun 2019 ini di workshop Claim Data Behavior Analysis , kali ini mereka kembali mengundang saya sebagai narasumber dalam acara 2019 3rd Indonesian Actuarial Conference, pada tanggal 18 Oktober 2019. Dalam kesempatan ini saya membawakan topik yang berbeda dari sebelumnya yang lebih banyak bicara teknis, kali ini materi saya lebih bersifat global yaitu tema “Business, Technology, and Market Changes in Industry 4.0”.

Seperti yang saya tulis di post sebelumnya, Aktuaris adalah profesi yang unik, mereka adalah orang orang yang mempunyai kemampuan matematis, terutama simulasi dan permodelan resiko yang sangat kuat. Tentu saja jika dihadapkan dengan pekerjaan yang membutuhkan kemampuan analitik yang kuat, seperti Data Scientist, maka tidak akan menjadi masalah besar bagi mereka. Sayangnya, banyak aktuaris yang belum terbiasa / belum paham dengan data analytics, machine learningm bahkan konsep artificial intelligence. Karena saya membawakan materi yang bersifat global, saya lebih banyak memberikan gambaran umum / vision, dan future impact untuk industri asuransi secara umum. Oh ya tidak lupa dalam acara ini saya bertemu dengan rekan rekan alumni MA tentunya.

72899499 10157368493640202 8330319920789192704 o74356886 10157368493700202 2431510909026304000 o75231763 10157368494115202 3114329770431610880 o73524615 10157368493575202 4486420715964203008 o74595538 10157368493910202 8256100132840275968 o

73013117 10157368493820202 7775946982698254336 o

World Bank Event – Artificial Intelligence

World Bank mempunyai kegiatan rutin berupa sharing knowledge yang dinamakan INSPIRE, dengan mengundang pakar pakar untuk berbagi dan berdiskusi mengenai isu isu kekinian berkenaan tugas utama terkait dengan visi Sustainable Development Goals (SDG) di Indonesia dari pandangan berbagai aspek yang berbeda. Pada tanggal 30 September 2019, saya diundang sebagai salah satu narasumber acara INSPIRE yang topik besarnya adalah : Artificial Intelligence (AI) Promises and Pitfalls for Development. Saya diminta membawakan sudut pandang akademik dengan topik khusus tentang : AI – Disruptions on Society. 

Moderator dan narasumber yang dihadirkan pada acara ini sangat kompeten di bidangnya. Bahkan beberapa sudah saya kagumi karena prestasi / nama besarnya. Moderator acara ini adalah bu Vivi (staf ahli bappenas). Narasumbernya antara lain adalah bu Shinta Bubu, mbak Maesy Angelina (PulseLab), mas Meidy Fitranto (CEO Nodeflux). Bu Shinta dari Bubu.com saya sudah kenal namanya dari dulu, tapi belum pernah bertemu, dan ketemu pertama kali dalam satu panggung di acara ini, bu Shinta membicarakan tentang kondisi market dan talent bidang AI di Indonesia berdasarkan pengalaman beliau membimbing (inkubasi) startup sekaligus sebagai investor.

Saya sangat terkesan dengan Nodeflux, salah satu perusahaan perintis implementasi AI di Indonesia, oleh karenanya ketemu langsung dengan CEO nya mas Meidy merupakan hal yang luar biasa, mas Meidy menceritakan bagaimana Nodeflux membantu pengembangan AI di Indonesia, baik di industri dan pemerintahan. Meskipun hanya sempat mengobrol sebentar diatas panggung, saya senang karena bisa membuka peluang inisiasi riset bersama antara Nodeflux dan kampus Telkom.

Pulselab diwakili oleh salah satu peneliti handalnya yaitu Mbak Maesy, beliau menceritakan bagaimana UN PulseLab melaksanakan program program kemasyarakatan dengan pendekatan AI. Sangat banyak pekerjaan PulseLab yang kelihatannya tidak langsung berhubungan dengan teknologi, namun terbantu dengan implementasi AI tersebut. Oh ya, salah satu pengunjung acara ini adalah bapak selebritis teknologi, pak Onno Purbo, saya belum pernah berkenalan dengan beliau, namun pernah menghadiri salah satu talks beliau. saya sangat mengagumi ide ide cemerlang beliau. Kehadiran beliau membuat acara diskusi semakin menarik, dan dapat bonus kenalan langsung.

Sungguh hari itu mendapatkan pengalaman dan pembelajaran yang menyenangkan.

71690022 10157336695970202 8732475996684419072 o71105386 10157314248220202 6768724495487205376 o72781737 10157336696450202 5753818281718841344 o71676262 10157336696365202 666373281305067520 o72941183 10157336696225202 5615088076394070016 o72347788 10157336696295202 3373519519052988416 o71911503 10157336696575202 2411331211344478208 o

Melawan Korupsi dengan Big Data – KPK Goes to Campus

Pada suatu hari di awal Oktober 2019, saya dikontak oleh mbak Ajeng dari OpenLibrary (Perpustakaan Pusat Tel-U), beliau meminta saya untuk menjadi pengisi pada acara kolaborasi dengan KPK terkait penggunaan Big Data untuk pemberantasan dan pencegahan korupsi. Walaupun secara intensif belum pernah melakukan riset tentang hal ini, namun salah satu penelitian awal saya menggunakan metoda network analysis untuk deteksi financial fraud (penelitian tahun 2013). Berbekal pengetahuan tersebut, saya menyanggupi permintaan mbak Ajeng, sambil berpikir bahwa ini sekaligus merupakan kesempatan untuk memperdalam pengetahuan tentang aplikasi Big Data di bidang pencegahan korupsi. Acaranya dijadwalkan dilaksanakan pada tanggal 29 Oktober 2019. 

Saya baru tahu kalau KPK sedang rajin melakukan kampanye peningkatan kepedulian publik mengenai bahaya korupsi. Edukasi atau awareness ini terutama juga menyasar lingkungan kampus, yang notabene merupakan tempat menempa calon pemimpin masa depan bangsa. Jadi edukasi terus menerus mengenai bahaya korupsi harus semakin digaungkan melalui beberapa kegiatan. OpenLibrary Tel-U sudah menyiapkan satu area yang disebut sebagai KPK Corner untuk menjadi tempat pembelajaran mengenai fenomena korupsi. Pada tanggal 29 Oktober 2019 tersebut, selain menghadirkan acara seminar juga sekaligus diikuti acara launching KPK Corner di Telkom University.

Beberapa waktu kemudian saya juga baru tahu kalo salah satu pembicara tamu adalah mas Ismail Fahmi, yang sangat terkenal dengan analisa jejaring sosial mengenai politik. Wah ini kesempatan pertama kali saya sepanggung dengan beliau, setelah sekian lama hanya berhubungan via FB aja. Mas Ismail Fahmi, banyak menggunakan metode SNA (Selain metode lainnya seperti sentiment analysis) dalam melakukan analisa analisanya. Ini mirip sekali dengan keilmuan yang saya pelajari, makanya kami banyak berkomunikasi via FB. Oh ya beliau juga satu grup di WA grup AIDI. Saya ditugasi oleh panitia untuk membawakan materi pencegahan dan pemberantasan korupsi berdasarkan sudut pandang akademik. Total ada 4 pembicara yang hadir, yaitu dari pimpinan KPK, mas Ismail Fahmi dari Drone Emprit, saya, dan mas Paku Utama dari Wikratama Utama.

Berikut foto foto pada acara tersebut: 

74602079 10157401241770202 6444551805778001920 o74320245 10157401241910202 6182365192186232832 o74156707 10157401241960202 4970359755223597056 o74353444 10157401242310202 2314780093127327744 o75580244 10157401242405202 4745439868484583424 o

foto foto saya di panggung

75233936 10157401241710202 6496295377031921664 o

bersama mas Ismail Fahmi di KPK Corner 

74346784 10157401242185202 5696960280588713984 o

dapet bingkisan buku Membaca Indonesia dari mas Ismail Fahmi

74342707 10157401242245202 8925105885500407808 o

seluruh permbicara dan moderator 

74211381 10157401242015202 2853311027167100928 o73226352 10157382859135202 2434633195631673344 o

poster acara

 

Konferensi Digital Diplomacy Kementrian Luar Negeri

Kementrian Luar Negeri Indonesia atau Ministry of Foreign Affair (MFA) dalam rangka menghadapi era disrupsi Industry 4.0 mengadakan acara Regional Conference on Digital Diplomacy 2019 (RCDD 2019). Acara RCDD 2019 ini diadakan pada tanggal 10-11 September 2019 dengan tema “Digital Diplomacy: Challenges and Opportunities”.  Konferensi ini menjadi wadah bagi para pakar di bidang diplomasi digital, yang berasal dari lembaga think tank, kementrian, lembaga terkait, dan akademisi untuk saling bertukar pikiran. Terdapat 16 negara peserta yang diwakili oleh pejabat setingkat menteri yaitu: Australia, Brunei Darussalam, Kamboja, Republik Rakyat Tiongkok, India, Indonesia, Jepang, Republik Korea, Laos, Malaysia, Myanmar, Selandia Baru, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

Acara dibuka oleh Menteri luar negeri RI, ibu Retno Marsudi, kemudian dilanjutkan dengan sesi l, yaitu debat terbuka dari 16 perwakilan negara sahabat, dengan tema “Upaya Mengatasi Tantangan dan Memanfaatkan Kesempatan pada Diplomasi Digital”. Sesi 2, dilanjutkan diskusi panel dengan tema “Peran Diplomasi Digital dalam Situasi Krisis”. Sesi 3 adalah diskusi panel dengan tema “Pemanfaatan Teknologi Digital untuk Mencapai Tujuan Diplomasi dalam Pembangunan Ekonomi”. Selain acara diskusi panel, di RCDD 2019 itu juga terdapat eksibisi dari pelaku bisnis di Indonesia, terutama bisnis startup / unicorn.

Saya menjadi salah satu pembicara diskusi panel sesi 2, bersama dengan duta besar jepang untuk Indonesia, Mr. Ishii, yang merupakan salah satu selebgram saat ini. Mdm Xiuping, mantan duta besar Cina untuk ASEAN, Mr. Buttigieg, mewakili DFAT Australia, Ibu Rahimah dari Facebook Indonesia, dan Moderator Mdm. Usher dari Pulse Lab Jakarta. Pembicara lain berbicara mengenai pengalaman dalam menghadapi krisis, sedangkan saya sebagai satu satunya wakil dari akademisi, membawakan metode untuk mengukur, memprediksi, dan menanggulangi berita palsu pada saat krisis.

Screen Shot 2019 10 24 at 19 49 52

Digital Diplomacy merupakan hal yang sangat baru buat saya, bukan bidang yang biasa saya tekuni selama melakukan penelitian, namun karena faktor kemampuan melakukan proses Data Analytics yang membuat saya bisa bercerita banyak mengenai Digital Diplomacy dari sudut interpretasi data yang ada selama ini. Saya sangat menikmati pengalaman baru ini, berbicara dan berdiskusi tentang hal yang baru, bertemu orang orang baru, dan memperluas kekayaan pengetahuan saya. Terima kasih Kemenlu yang sudah mengundang saya dalam acara keren ini.

69856100 10157261586170202 563582357290876928 n 169850761 10157261586430202 3819122556401614848 n70877445 10157261587085202 3165662364854910976 n70371606 10157261586895202 8660251049245802496 n70365181 10157261586545202 6109052570049708032 n69909919 10157261586690202 2985428571993931776 n69758070 10157261586790202 5067592849822842880 n70791592 10157261587150202 6795083165049290752 n

Pelaksaan dan Testimoni Sertifikasi Internasional Big Data Analyst

Pada saat entry blog ini ditulis, program Sertifikasi Big Data Analyst sudah berjalan sebanyak 4 batch. Sebelumnya, saya pernah menuliskan entry blog mengenai peluncuran program sertifikasi tersebut disini , sekaligus pelaksanaan batch 1 pada tanggal 15 Juni 2019. Program ini akan berlangsung tiap bulan. Beberapa peserta sertifikasi berasal dari akademisi, industri, dan pemerintahan sudah banyak yang menjadi alumni dari program sertifikasi ini. Tercatat dari akademisi adalah dosen dan mahasiswa dari ITB, UGM, Unpad, Unair, dan TelU sendiri. Dari industri atau bisnis tercatat dari Telkom, Telkomsel, BNI, Bank Mandiri, INKA, Indonesia Power, Kalla Group, dan lain lain  Sedangkan dari pemerintahan tercatat dari Kemenkeu, Kemenperin, dan BPPT.

Berikut foto foto dari tiap batch dan testimoni dapat dilihat dibawah ini:

Batch 2

69466594 10157215482625202 2710598090078814208 n69445601 10157215482535202 6173340890371719168 n68891814 10157215482805202 1561411643651391488 n69002006 10157215482420202 5234280899947790336 n69252036 10157215482460202 3910887122545934336 n

Batch 3

70437113 10157268711345202 3414205477960024064 n70244067 10157268711435202 7022539745372667904 n

Batch 4

71790100 10157344959355202 4502942218201333760 n

Testimoni peserta sampai Batch 2

70091189 10157250079970202 915671982236762112 n70841106 10157250080100202 2959649422369095680 n

Cerita Bali Marathon 2019

Salah satu gelaran marathon yang paling terkenal di Indonesia adalah Maybank Bali Marathon (MBM), selain gelaran marathon lainnya seperti Pocari Sweat Bandung Marathon (PSBM), Borobudur Marathon (BorMar), dan juga Jakarta Marathon (JakMar). MBM 2019 diadakan pada hari minggu tanggal 8 september 2019. Saya dan Intan emang sudah lama pengen ngerasain suasana lari di MBM yang kondang itu. Kami bersama dengan temen temen Intan di angkatan 93 menyewa villa di daerah pantai Sanur. Saya dan Intan berangkat dari Bandung, hari jumat tanggal 6 september, dan terpaksa harus ke bandara Kertajati untuk naik pesawat ke Bali. Berangkat jam 02:00 dini hari, untuk mengejar pesawat jam 06:00 pagi, akhirnya kami berdua tiba di Bali jumat pagi sekitar pukul 10:00 pagi, kami merupakan orang  pertama check in ke villa yang disewa.

Begitu checkin ya leyeh leyeh enjoy villa. Sebelum leyeh leyeh kami koordinasi pemilihan kamar via WA (karena yang lain akan nyampe jumat malem dan sabtu pagi). Kami terdiri dari 7 orang dan ada 3 kamar, yang berpasangan hanya saya dan Intan saja. Villa yang kami sewa keren banget, namanya Ellora Villas. Saya sampai ketiduran karena keasyikan leyeh leyeh di kursi males di depan kolam renang. Hari jumat itu kami bersantai saja seharian, paling keluar untuk cari makan. Hari sabtu keesokan harinya, dengan personil yang sudah lengkap, kami pergi ke tempat pengambilan race pack (RPC) yang lokasinya lumayan jauh dari villa kami, yaitu  di Taman Bhagawan, Nusa Dua. Oh ya tidak lupa sebelum pergi sabtu pagi tersebut, kami sempat melakukan tappering run sejauh 5km di sepanjang pantai Sanur. Di lokasi RPC, lokasi sangat ramai, banyak booth sponsor, tempat nongkrong dan juga DJ yang memainkan musik musik asoy untuk joget… mulai deh beberapa dari kami ga bisa nahan untuk ikutan joget. Hari sabtu ini diakhiri dengan hunting ice cream gelato di Seminyak dan melihat matahari terbenam, terus sesegera mungkin kembali ke villa untuk tidur lebih awal.

70009162 10157250814840202 5594367298732294144 n69543703 10157253068710202 5346526644708311040 o69914896 10157253069340202 421911692801212416 o69547583 10157253069565202 1956364827462991872 o69975444 10157253068975202 187647129752174592 o

Hari H, kami berangkat jam 03:00 pagi menuju lokasi start MBM 2019 di Bali Safari Marine Park. Tidak terduga mendekati lokasi, jalanan macet sekali, sehingga kami tertahan, sampai menjelang start kelas HM pukul 05:00 WITA. Pukul 04:45 kami terpaksa turun dari mobil dan berlari sepanjang kurang lebih 3km an untuk menuju garis start. Seperti diduga maka kami telat start sekitar lebih kurang 5 menit. Tapi yah lari diteruskan saja mengejar barisan depan kita yang sudah start duluan.

Melihat banyak sekali atraksi di sepanjang rute lari, maka saya dan Intan berlari dengan speed santai. Kami melihat penari, masyarakat desa, termasuk anak anak sekolah yang menyambut kami di sepanjang jalur rute berlari. Banyaknya atraksi tersebut, membuat kami sedikit sedikit berhenti untuk ambil foto foto. Suasana yang sangat keren, sayang kalau tidak di foto foto. Alhasil kami menyelesaikan HM ini dalam waktu 3 jam, atau 30 menit lebih lambat dari durasi saya biasa berlari jarak HM.

70206760 10157255673505202 1325570746000343040 n70281552 10157255673620202 7993368311804985344 n70262147 10157255675120202 3837201130312433664 n71082500 10157255674745202 3071077628694757376 n70365180 10157255675740202 7945350521601130496 n69763600 10157255673795202 8411882754194538496 n69716389 10157255675040202 3555145937879826432 n69660926 10157255674455202 2528477595394113536 n69536053 10157255674015202 6423874072278466560 n

Kami puas mengikuti MBM2019, atmosfer lombanya sangat menyenangkan, semoga kami bisa kembali di MBM2020. Foto menjelang garis finish.

70684900 10157266471290202 1001271762777800704 n70449717 10157266471350202 4090922848695091200 o69876966 10157266471420202 4005207494879084544 o

Dan ini berpose dengan medali, sesudah finish.

69614843 10157255675385202 577281245675782144 n69877987 10157255674150202 7376448636860760064 n