BARISAN CINTA INDONESIA

Untuk urusan debat politik, Facebook ga kalah ramenya dibandingkan dengan Twitter. Grup FB Barisan Cinta Indonesia adalah satu satunya grup politik yang saya ikuti, karena isinya masih dalam tahap waras menurut saya. Pada grup ini terjadi debat / perang posting antara pro dan kontra pemerintahan Jokowi. Data diambil periode Juni – September 2017, total terkumpul sebanyak 2201 group status (group_post) yang terdiri dari postingan status, link, photo, video dan note. Terdapat total 45814 likes, 51234 reactions, 2576 shares dan 33773 komentar. Jumlah relasi / debat / percakapan / hujatan antar user-user dan user-group_post sebesar 64848 relasi. Total anggota grup ini adalah 66188 anggota

Postingan yang paling sering ditanggapi adalah group_post dibandingan komentar user, dimana dari 4 peringkat postingan (group_post) yang paling membangkitkan percakapan / debat / hujatan adalah: 2 post mendukung jokowi dan 2 post anti jokowi. Keempat posting tersebut berupa status dengan photo atau status dengan link. Secara keseluruhan grup ini cukup mendukung pemerintahan Jokowi, walaupun akhir akhir ini banyak sekali postingan yang bersifat troll (mencerca, provokatif, membuat hawa panas).

Dari pengamatan sekilas, untuk urusan debat politik akhir akhir ini jagat Twitter lebih liar dari Facebook, akan tetapi urusan pembangkitan percakapan / diskusi Facebook lebih menarik.

 

Untitled

interaksi user-user dan user- group_post, dimana user mencakup 83.17% keseluruhan posting. group_post digambarkan dengan warna berbeda tergantung jenis group_post tersebut

Untitled3

pembentukan kelompok berdasarkan interaksi. kelompok adalah kelompok warna ungu dengan proporsi 33.39%, dan group_post paling banyak di komentarin ada pada kelompok warna kuning yang berada pada peringkat ke 4 dengan ukuran proprosi 14.84%

Untitled4

kelompok yang berisi group_post yang paling banyak di komentari (kelompok warna kuning)

Untitled10

group_post yang paling banyak membangkitkan percakapan / diskusi

Screen Shot 2017 09 05 at 3 46 34 PM

Data node jaringan percakapan fb

Screen Shot 2017 09 05 at 3 52 21 PM  2

Postingan komentar user yang paling banyak di like (13 likes)

Melihat Jenis Pertemanan yang Kuat di Jejaring Sosial Facebook

Saya punya hipotesa kalo pertemanan di media sosial terbentuk karena adanya sifat ‘homophilly’, yaitu pertemanan terjadi karena kesamaan minat atau hobi. Dari sekian banyak hobi belum tentu terbentuk jejaring sosial yang hubungannya kuat atau sering disebut komunitas. Hobi di media sosial bisa terbentuk karena ada kesamaan minat pada konten yang di sharing, misal ada yang hobi sharing video, musik, photo, meme, gosip sampai debat politik dan lain sebagainya. Pertanyaannya adalah pertemanan seperti apa yang bisa membentuk jejaring sosial yang erat dan kuat.

Untuk menjawab pertanyaan diatas, saya melakukan eksperimen kecil terhadap jejaring sosial facebook saya. Sedikit info tentang profile facebook saya adalah: saya mempunyai jaringan yang cukup besar yaitu 4749 teman, dan saya cukup aktif sharing dan berdiskusi tentang berbagai macam isu serius maupun ga serius. Pertemanan saya pun bermacam macam mulai dari temen SD sampai dengan teman kuliah, temen kantor lama sampai  temen kantor baru dan temen satu hobi di klub motor, mobil, fotografi, musik dan lain lainnya.

Hasil ‘mining’ data yang saya peroleh, dari top 100 teman teman yang mutual friendsnya paling banyak ternyata didominasi oleh teman teman sehobi di fotografi. Dari top 20 mutual friend ternyata yang diluar teman fotografi hanyalah akun facebook istri saya yang ada di nomer 14. Jadi bisa dibayangkan jumlah mutual friends saya dan istri masih kalah dengan mutual friends sesama hobi fotografi. Hal ini menunjukkan jejaring sosial hobi fotografi sangat erat dan kuat, pertemanan bisa mudah terjadi diantara anggotanya.

Kalo kita teliti lebih lanjut, share berita, musik, video yang menarik rata rata bersifat meneruskan (diseminasi) informasi saja dan tidak perlu membentuk pertemanan diantara yang share konten dan yang menyebarkannya. Hal ini berbeda dengan jejaring fotografi, rata rata pertemanan terjadi karena ada keinginan untuk kurasi suatu foto bersama sama, berdiskusi lokasi foto, berdiskusi alat foto, berdiskusi teknik foto sampai kontak model dan perijinan tempat. Hal ini juga menyimpulkan bahwa sharing karya foto di komunitas fotografi lebih mendorong terjadinya pertemanan dibandingkan share hal lain seperti gosip, politik, menghujat, dan lain sebagainya.

kalo di jaringan pertemanan anda, manakah komunitas yang paling kuat pertemanannya ? ..

ego_edited_crop

gambar ego network pertemanan facebook (top-100 mutual friends), kalo anda temen saya pasti anda setuju gambar diatas didominasi oleh teman temen hobi fotografi 

gambartabel

tabel top 20 mutual friends, dari daftar diatas semuanya adalah rekan rekan hobi fotografi kecuali istri saya yang ada di nomer 14

Melihat Visualisasi Jejaring Sosial Pribadi di Facebook

Seperti saya sudah tulis di blog entry saya sebelumnya mengenai jejaring sosial ego network, maka kali ini saya melakukan eksperimen kecil untuk memvisualisasikan jejaring sosial facebook saya dan insight dan pattern apa yang bisa saya ambil dari jejaring sosial saya. Sedikit profile facebook saya: Saya mempunyai 4775 teman di facebook. Teman teman di jejaring facebook saya bermacam macam mulai teman sekolah, teman kuliah, keluarga, teman perkumpulan fotografi, teman kerja di kantor pertama sampai teman kerja di kantor sekarang. Dari semua teman yang ada, saya tidak bisa membayangkan berapa besar proporsi mereka dan bagaimana hubungan antar mereka dalam jejaring sosial saya.

Setelah mendapatkan visualisai graf dengan menggunakan algoritma visualisasi graf dari gephi, saya mengukur jaringan yang saya peroleh menggunakan metode Social Network Analysis. Dari pengukuran yang saya peroleh, ternyata terdapat 3 kelompok besar yang terpisah jauh di dalam network saya, yaitu kelompok pertemanan fotografi, kelompok pertemanan di kampus unikom dan kelompok pertemenan alumni ITB. Karena dari 3 kelompok ini persinggungannya sedikit maka lokasi ketiganya berjauhan. Saya juga memperoleh kelompok pertemanan fotografi yang menjadi komponen terbesar dan mendominasi jejaring sosial saya. Saya juga menemukan 50,08 persen teman saya adalah laki laki dan 48,74 persen wanita, dan sekitar 2 persen tidak diketahui jenis kelaminnya. Berikut ini adalah visualisasi network saya tersebut

modularity2 modularity1

kelompok pertemanan, perbedaan warna menunjukkan perbedaan kelompok yang terbentuk secara natural

centralityall

keselurahan jejaring sosial, semakin merah warna node, semakin banyak mutual friend orang tersebut dengan saya

tengahatas

bawahtengah bawah atas

zoom berbagai bagian dari network

jeniskelamin

biru tua adalah teman laki laki dan ungu adalah teman perempuan

gambar lengkap bisa di download di link berikut ini :

gambar keseluruhan pertemanan

gambar pengelompokan pertemanan

#IndonesiaTanpaFPI

Gerakan #IndonesiaTanpaFPI sedang marak di situs sosial media Twitter dan Facebook, dipicu oleh peristiwa penolakan masyarakat provinsi kalimantan tengah atas dibentuknya perwakilan kantor FPI di provinsi tersebut. Saya  adalah orang awam yang tidak terlalu mengerti politik dan saya tidak selalu mengikuti perkembangan berita dengan detail, tapi saya selalu ingat dengan sepak terjang ormas ormas FPI dan sejenisnya beberapa tahun terakhir yang bertindak di luar jalur hukum (above the law) mulai dari pengrebekan, razia dan kekersan lainnya, yang seharusnya dilakukan oleh aparat hukum kita. Detail sejarah kekerasan FPI bisa dilihat di Blog ini. Sikap masyarakat kalimantan tengah saya rasa wajar sebagai bentuk akumulasi kekesalan masyarakat indonesia atas sepak terjang ormas yang lebih mirip seperti mafia, dan parahnya bertameng agama, moralitas dan menjudge semua yang berseberangan dengan mereka adalah anti islam.

Akar sebenernya adalah lemahnya pemerintah kita dalam bersikap terhadap ormas ini, apalagi kepolisian yang cenderung permisif dengan tindakan mereka, seakan akan polisi butuh ormas ini, politik yang susah dimengerti untuk orang awam seperti saya, akan tetapi logisnya adalah dengan adanya ormas tersebut, polisi tidak perlu turun tangan langsung dalam berbagai aktifitas yang berhubungan dengan ketertiban masyarakat (terutama yang berhubungan dengan moral dan keagamaan), memperpanjang rantai aktor sehingga jika ada sesuatu yang salah polisi bisa menghindar dari tanggung jawab langsung. Saya tidak bisa membuktikan hal ini tapi ini hanyalah logika yang paling sederhana yang saya tangkap, bisa jadi konspirasi yang lebih dahsyat dan kejam yang mungkin ada, but i dont know .. kalau tidak ada konspirasi tertentu, kenapa susah sekali melakukan tindakan terhadap ormas ini, padahal gampang dari hal yang kecil kecil seperti demo mereka pake motor tanpa menggunakan helm, tangkap aja itu Pak ..!.

Yang terakhir adalah sikap ormas ini yang arogan dalam berbagai peristiwa, selalu mengutamakan kekerasan dalam menyelesaikan masalah, membuat saya meradang. Tadi pagi saya membaca berita ini ar Rahman semoga masyarakat kita cukup cerdas dan pintar untuk tidak terprovokasi dengan berita kampungan dan menyebar kebencian seperti diatas. Itu adalah demo tanpa kekerasan, tapi respon yang diterima adalah terror dan kekerasan yang sama sekali tidak intelektual. Kalo pendidikan masyarakat kita sudah baik saya rasa hasutan seperti artikel diatas tidak akan berarti apa apa.

Mohon maaf jika tulisan tidak akurat, ini adalah tulisan orang awam yang mencoba mengerti apa yang terjadi di Indonesia, at least saya tidak ignorant dan selalu mencari kebeneran. Semoga Indonesia semakin damai ..