Visit Pacitan

Bulan Desember 2016, adalah pertama kalinya saya berkunjung ke kota Pacitan. Tidak tanggung tanggung, saya berkunjung sebanyak dua kali. Pertama pada tanggal 2-3 desember, saya motor riding rute Bandung-Pacitan-Bandung bersama sama dengan komunitas riding #touringforfun. Kedua pada akhir desember, saya kembali ke Pacitan bersama keluarga menggunakan mobil sendiri dalam rangka liburan akhir tahun. Kalau dilihat di peta, lokasi kota Pacitan memang terpencil di sebelah selatan perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah, dan bukan merupakan jalur utama jalur selatan pulau jawa. Hal ini yang membuat Pacitan unik, dengan lokasi terpencil tersebut, membuat kota ini cukup tenang dan menyenangkan untuk menghabiskan liburan.

Pada kunjungan pertama saya datang ke Pacitan dari arah barat, melalui jalur jogja-wonosari-pacitan. Kondisi jalan pada jalur ini pada umumnya bagus, kecuali ada satu ruas jalan sepanjang 10 km yang sedang dalam perbaikan (disekitar wonosari). Jalur ini melalui area pegunungan, jadi kita akan menemui jalan sempit berkelok kelok terutama menjelang masuk ke kota Pacitannya. Pada kunjungan kedua saya datang dari arah timur, menggunakan mobil. Kondisi jalan jauh lebih bagus dari arah barat akan tetapi lebih banyak lagi area pegunungan dan hutan yang dilewati, terutama sejak selepas ponorogo, kita akan menyusuri lereng pegunungan.

Pacitan adalah kota 1001 Goa, dikarenakan kontur tanahnya di daerah pegunungan dan berkapur, sehingga mudah sekali kita jumpai Goa goa di sepanjang wilayahnya. Tempat wisata yang paling terkenal adalah Pantai Klayar, karena pantai pasir putih dan karang raksasa, Pantai Banyu Tibo, karena adanya air terjun di pantai, dan Goa Gong yang dikenal sebagai goa tercantik se asia tenggara. 

Untuk oleh oleh Pacitan yang paling enak adalah Tahu Tuna, ini mesti dicoba, banyak lho yang jualan di sekitar kota Pacitannya sendiri. Oh ya selama di Pacitan saya banyak sekali melihat bule bule dengan motor yang membawa peralatan berselancar, mungkin mereka sudah bosen di Bali yang crowded dan beralih ke Pacitan ya ..

https://www.instagram.com/p/BNqIvM-jjj2/

short video riding pacitan

GOPR4062

sampai di gerbang kota Pacitan (dari arah barat)

 

GOPR4138

di pantai klayar

 

GOPR4954

pantai banyu tibo

IMG 1300 2

di dalam Goa Gong

Riding to Festival Ciletuh Geopark

Festival Geopark Ciletuh adalah event promosi turisme obyek wisata Ciletuh, Sukabumi, Jawa Barat. Dalam rangka acara ini, Komunitas gas Touring for Fun (TFF), tempat ngumpulnya beberapa komunitas Nmax di Bandung dan Jawa Barat diundang untuk menghadiri. Event ini diadakan tanggal 27-28 Agustus 2016. Dari TFF kami rombongan berangkat dalam 2 kelompok, kelompok ke 1 hari jumat malam sebanyak 15 motor, dan kelompok 2 berangkat hari sabtu dini hari sebanyak 26 motor. Saya sendiri ikut berangkat hari sabtu dini hari dan langsung perjalanan pulang pergi bersama satu orang rekan hari itu juga yang mana kami berdua sampai ke bandung kembali pada pukul 9:30 malam. Lokasi Geoprak Ciletuh bisa dilihat di peta dibawah.

Screen Shot 2016 08 30 at 12 14 19 PM 2

Beberapa obyek wisata di Ciletuh antara lain. Bukit Darma, Bukit Penenjoan, Curug Sodong, Curug Awang, Curug Cimarinjing, Pantai Palangpang, dan lain lain. Saya sendiri hanya sempat mengunjungi Curug Sodong, Pantai Palangpang, Bukit Panenjoan dan satu lokasi diluar kawasan Ciletuh yaitu Curug Cikaso yang lokasinya dekat Surade ke arah Pantai Ujung Genteng.

Terlihat usaha keras dinas pariwisata Jawa Barat untuk mempromosikan daerah ini, banyak jalan jalan baru dan bagus yang dibuat untuk akses ke kawasan Ciletuh. Tapi ada beberapa catatan penting yaitu mengenai jalan yang masih belum selesai dibuat di sekitar jalur bukit menuju Curug Sodong, sehingga membuat kami khawatir juga, apakah motor kami mampu melewati jalan jalan berbatu tersebut.

kemudian juga akses jalan dari Sukabumi ke arah Jampang Kulon (yang tidak melalui Pelabuhan Ratu) jalannya cukup jelek dan gelap karena tidak ada penerangan jalan, sehingga menyulitkan saya dan rekan untuk melewatinya. Pasa saat perjalanan pulang kembali ke Bandung, menjelang memasuki kota Sukabumi kami terkna hujan sangat deras, sehingga jalan raya serasa seperti sungai. Dengan kondisi jalan yang tidak mulus, beberapa kali motor masuk lubang dan hampir jatuh … jalurnya sangat membahayakan.

Overall untuk touring dan mencari pengalaman dan pemandangan baru, Geopark Ciletuh sangat layak untuk dikunjungi ..

FullSizeRender 17

FullSizeRender 14

FullSizeRender 15

IMG 2431

IMG 20160827 155630

Dokumentasi Riding to Ujung Genteng

Tanggal 23-24 Januari 2016, BNC / Bandung NMax Community melaksanakan touring akbar yang diikuti sekitar 130-140 anggota ke Ujung Genteng, di ujung barat selatan pulau jawa. Perjalanan dari Bandung – Ujung Genteng – Bandung menempuh jarak kira kira 440 km. Kami berangkat dari jalur Ciwidey-Cidaun-SindangBarang- Surade-Ujung Genteng dan pulang melalui jalur Ujung Genteng-Surade-Sukabumi-Cianjur-Bandung. Perjalanan berangkat ditempuh selama 7 jam, sedangkan perjalanan pulang cukup ditempuh selama 4 jam. Dalam perjalanan ini seperti biasa saya bertindak sebagai tim dokumentasi, dimana sibuk maju – mundur diantara grup grup peserta yang ada untuk mendokumentasikan perjalanan touring kali ini.

Dari puluhan giga file video yang saya kumpulan dari kamera xiaomi, go pro dan sony mirrorless akhirnya saya berhasil mengedit dua video utama yang cukup memuaskan menurut selera saya. Link videonya ada di bagian bawah entry blog ini.

Screen Shot 2016 01 26 at 10 36 43 PM 2

rute perjalanan touring bnc ke ujung genteng

Review Kamera Aksi GoPro dan Xiaomi Yi untuk Dokumentasi Riding

Seperti yang mungkin sudah sering dilihat di entry entry blog saya terdahulu, dimana saya sering sekali mendokumentasikan perjalanan riding / touring yang saya lakukan, maka beberapa rekan menanyakan kamera apa yang saya pake untuk merekam tersebut. Kamera aksi (actioncam) pertama yang saya beli adalah Xiaomi Yi, kemudian saya coba pertama kali untuk dokumentasi video blog morning ride ke purwakarta di entry ini . Penggunaan actioncam terbesar buat saya adalah rekaman riding itu sendiri, saat selesai riding biasanya di rumah saya maenkan lagi video rekaman tersebut, dan merasakan kembali sensasi riding yang saya alami.

Alasan saya membeli Xiaomi Yi yang pertama ini adalah actioncam yang relatif murah, dengan kualitas gambar 11-12 (setara) dengan market leader actioncam yaitu GoPro. Dua keuntungan  utama Xiaomi Yi adalah harga murah dan kualitas bagus. Kekurangan Xiaomi Yi adalah di masalah pengoperasiannya sering kali salah pada saat memilih mode photo / video, timelapse yang bermasalah dengan metering sehingga hasilnya overexpose, Aksesoris tambahan seperti waterproof casing  yang harus beli lagi. Kesimpulannya kamera ini layak untuk dibeli dan handal, akan tetapi user harus membiasakan diri untuk merubah mode pengoperasiannya.

Kemudian muncul kebutuhan untuk merekam perjalanan riding dengan kamera depan dan belakang motor, sehingga saya membutuhkan satu actioncam lagi. Kebetulan sedang ada promo Gopro 4 session. Meskpun ini Gopro seri yang paling murah, akan tetapi saya putuskan tetap membeli Gopro ini, bukan karenai kualitas, tapi saya mencari actioncam dengan pengoperasian untuk pengambilan video dan timelapse yang lebih mudah. Dan ternyata harapan saya terkabut. Gopro session ini sangat mudah untuk pengambilan video/timelapse secara cepat, akan tetapi kurang berguna untuk single foto seperti untuk selfie. Sebaliknya Xiaomi Yi lebih cocok untuk selfie tapi kurang cocok untuk video dan timelapse

Berikut ini adalah video video dengan kamera depan belakang … oh iya saya sangat suka dengan template gopro studio untuk editing video, sangat simple dan memudahkan proses edit video menjadi produk akhir seperti trailer ..

video kamera depan belakang

video dengan template trailer dari gopro studio

front + rear view cam : riding to rancabali 4 @bandungnmax #bandungnmax #yamahanmax

A video posted by Andry Brew (@andrybrew) on

front + rear view cam : riding to rancabali 2 @bandungnmax #bandungnmax #yamahanmax

A video posted by Andry Brew (@andrybrew) on

cuplikan kamera depan belakang instagram

Cerita Touring Terjauh (dalam sehari)

Tanggal 5 desember 2015, saya bersama sekitar 80an anggota bandung nmax community (BNC) mengikuti touring bersama ke pantai Cipatujah di Tasikmalaya selatan. Sebenarnya acara ini berlangsung tanggal 5-6 desember, tetapi karena teman teman satu rombongan yang barengan berangkat dari kota baru parahnyangan pengen langsung pulang karena besoknya tanggal 6 ada acara, maka saya tanggal 5 tersebut riding Bandung – Cipatujah – Bandung pulang-pergi. Padahal kalo nginep bisa lebih nyantai ridingnya, tapi gak apa apa buat pengalaman sekali kali. Total jarak Bandung – Cipatujah – Bandung di odometer motor saya adalah 422 km. 

Tempat kumpul acara ini ada didepan Telkom University di jalan terusan buah batu. Sekitar 80 an motor berkumpul disana untuk berangkat bersama sama, sementara karena saya posisi sangat jauh dari lokasi kumpul untuk pemberangkatan, maka saya lewat jalan pintas dengan rencana bertemu rombongan utama di daerah Pangalengan.

Rute Touringnya ada di peta dibawah ini. 

Cipatujah

 

Rutenya sebenarnya dimulai dari titik A (rumah) sampai kembali ke rumah lagi, tapi karena google maps cuman bisa 10 rute (ini harus diprotes ah), maka saya cuman bisa bikin sampai titik I di daerah sekitar cileunyi. Dari titik I kembali ke titik A saya lewat jalan Soekarno-hatta menuju Cimahi dan akhirnya sampai di rumah di Padalarang.

Kami berangkat dari titik A sebanyak 4 motor pada pukul 6 pagi , kemudian menuju titik C (Stadion Jalak Harupat) Soreang melewati jalan raya Batujajar dan Cipatik. Sesampai di Jalak Harupat ada 2 rekan lagi yang bergabung, sehingga rombongan kami menjadi 6 orang. Pada saat di Jalak harupat ada kabar duka datang yaitu anak dari salah satu anggota BNC meninggal dunia pagi itu karena sakit. Beberapa rekan langsung berangkat untuk melayat di rumah duka di daerah cimahi, sehingga rombongan utama dari Telkom University yang seharusnya berangkat jam 7 jadi tertunda berangkat jam 9.30.

Sambil sarapan dan nongkrong dulu kami menunggu di rombongan utama di pangalengan, rombongan kami sekarang terdiri dari 9 motor, karena ada 3 motor lagi yang bergabung dari Banjaran. Kelamaan menunggu akhirnya kami pelan pelan berangkat menuju arah pantai Rancabuaya (titik E) dengan harapan nanti bertemu rombongan utama di jalan. Perjalanan rombongan kecil saya ini sempat diwarnai musibah dua motor anggota tabrakan dan jatuh, mereka adalah anggota newbie, belum pernah touring dan belum terlalu menguasai motornya. Untungnya mereka tidak mengalami luka serius dan motor cuman lecet lecet saja, sehingga kami bisa meneruskan perjalanan. 

Sambil menuju pantai Rancabuaya (titik E) kami sempat menemukan air terjun di daerah Cisewu dan beberapa rekan langsung terjun berenang di sungai tersebut. Sudah berenang dan sudah kenyang makan, tapi rombongan utama belum juga kelihatan datang.  Akhirnya menjelang pukul 12 siang, beberapa motor tercepat dari rombongan utama sudah mencapai lokasi kami, dan mereka bilang bahwa rombongan utama masih jauh tertinggal. Bisa dibayangkan 80 motor berjalan bersamaan, dengan berbagai skill mengendarai motor, belum lagi faktor solo rider atau boncengan, sehingga rombongan banyak terpecah menjadi banyak kelompok kecil. Pengalaman BNC riding ke Pangandaran  yang mencapai 100 motor lebih dibagi menjadi beberapa kelompok kecil dengan masing masing road captain dan sweeper. Berbeda dengan jalur Pangandaran yang melewati jalan utama dan banyak kendaraan besar (truk dan bis), di jalur ke cipatujah ini kami melalui jalan kecil dan jarang dilalui kendaraan, jadi rombongan terpecah pecah pun tidak masalah.

Kami sholat dhuhur di mesjid di pinggir pantai sesudai melewati Rancabuaya, saking panjangnya rombongan, dari saat saya mulai sholat sampai selesai sholat, masih banyak motor motor BNC yang lewat dan terbagi dalam beberapa kelompok kelompok kecil. Sesudah sholat dan makan siang, perjalanan dilanjutkan menuju Cipatujah (titik F) sekitar pukul 14:30.

Ada musibah terjadi pada saat menjelang tujuan akhir yaitu sekitar 15 km sebelum pantai Cipatujah. Salah satu motor dikendarai terlalu cepat dan tidak bisa menghindar ketika ada motor dari penduduk setempat yang berputar arah. Motor penabrak lumayan hancur kondisinya, tapi pengendaranya tidak apa apa, sementara yang ditabrak terlempar ke pinggir jalan dan pingsan. Kami takut kalau hal fatal sampai terjadi, untungnya didalam rombongan kami ada 3 dokter yang ikut touring. Mereka langsung membawa korban ke puskesmas terdekat. Dan menunggu sekitar satu jam akhirnya korban siuman. Sementara urusan detail ganti rugi dan lain sebagainya saya sudah tidak mengikuti.

Menjelang maghrib rombongan kamipun sampai di pantai Cipatujah, beberapa langsung check in ke losmen dan resort yang ada. Sementara rombongan kecil kami nongkrong dan foto foto saja di pinggir pantai sambil menunggu waktu makan malam. Setelah makan malam, pukul 7.30  rombongan kecil kami yang terdiri dari 8 motor berangkat kembali ke bandung melalui jalur kota Tasikmalaya dan Garut (titik G dan H). Jalur sepanjang Cipatujah (titik F) ke kota Tasik (titik G) jalannya berkelok kelok dan kondisi cukup gelap. Penerangan lampu utama motor Nmax sangat kurang untuk melewati daerah hutan yang gelap gulita.

Karena ada salah satu motor di rombongan kami yang tidak bisa jalan cepat (jalan tidak lebih dari 40kpj), maka kamipun terpaksa menunggu beberapa kali di beberapa pemberhantian. Akhirnya perjalanan tersebut diakhiri sampai di rumah pukul 1.30 pagi. Jadi perjalanan total dari jam 6 pagi sampai jam 1.30 pagi hari berikutnya. Perjalanan terpanjang dan terlama. Lama karena banyak nunggunya sih, bukan banyak naik motornya. Saking lamanya jadi ga banyak foto atau video yang diambil di perjalanan kali ini … well, ini pengalaman baru buat saya.

 

KecilYDXJ1408

rombongan kecil di pangalengan menuju rancabuaya

KecilYDXJ1411

Air terjun cisewu

KecilYDXJ1414

 Air terjun cisewu

KecilYDXJ1432

istirahat makan siang bersama rombongan utama

KecilDSC08705

pantai cipatujah

KecilDSC08707

pantai cipatujah

KecilDSC08669

menunggu rombongan utama di cisewu

KecilDSC08656

jalur pangalengan – rancabuaya

KecilDSC08726

cipatujah – unspoiled nature

Berkunjung ke Situs Megalitik Gunung Padang bersama @BandungNMax

Hari rabu tanggal 14 oktober 2015 bertepatan dengan hari libur tahun baru islam 1437 hijriyah, saya bersama sama dengan beberapa rekan @BandungNmax melakukan perjalanan touring ke situs peninggalan purbakala Gunung Padang atau disebut Gunung Padang Megalithic Site yang terletak di kabupaten Cianjur. Saya sudah lama ingin mengunjungi situs unik ini, keinginan tersebut lebih karena rasa keingintahuan akan latar belakang sejarah, cerita dan penelitian arkeologis yang sedang dilakukan peneliti peneliti Indonesia disana. Dari awal memang saya tidak mau menggunakan mobil ke tujuan situs ini karena jalannya kecil dan ingin menikmati perjalanan dengan naik motor. 

Saya ajak beberapa rekan di grup telegram Bandung Nmax Community (BNC) dan akhirnya terkumpul 7 motor. Kebetulan pada hari yang sama ada BNC ada 3 kegiatan lainnya dalam waktu bersamaan yaitu BNC touring ke Pangandaran, BNC touring ke Rancabuaya dan BNC Purwakarta meets dengan JMO, jadi peserta ke Gunung Padang cuma terkumpul sedikit. Tapi gak masalah yang penting adalah fun nya, dan kita benar benar fun di perjalanan kali ini.

Waktu yang ditempuh dari tempat kumpul di Kota Baru Parahyangan ke Gunung Padang seharusnya sekitar 1,5-2 jam, tetapi kita sambil berhenti foto foto maka waktu tempuh perjalanan berangkat menjadi 3 jam. Waktu tempuh perjalanan kembali cuman butuh waktu 1.5 jam. Berikut ini oleh oleh foto foto dari perjalanan tersebut. Oh ya pada perjalanan ke Gunung Padang kita juga mampir ke lampegan tunnel, yaitu terowongan kereta api yang dibangun pada tahun 1800 jaman penjajahan Belanda, terowongan yang unik dan masih dipake sampai saat ini. 

DSC08312

YDXJ1147

YDXJ1117

Vlcsnap 2015 10 14 17h15m26s447

DSC08302

DSC08268

DSC08287

YDXJ1154

YDXJ1120

city rolling with #nmaxbandung : jalan jalan dan jepret jepret

Hari Sabtu 4 April 2015, Klub Bandung NMax Community mendeklarasikan pembentukannya sekaligus menyelenggarakan acara jalan jalan sekitaran kota Bandung. City rolling ini jaman dulu mungkin namanya jjs, tapi kita melakukannya ga sore sih, tapi pagi-siang hari dimulai  dari pukul 9 pagi ..

Acara start di DDS Soekarno Hatta dan finish di cimahi mall. Beberapa kelompok berkumpul disuatu tempat kemudian bersama sama menuju ke DDS. Saya pagi hari berkumpul di markas BNC, jln tamansari. Ada 5 motor yang berangkat dari tamansari. Acaranya sangat fun (cerita detailnya next time aja ya). Berikut ini saya langsung share saja beberapa foto fotonya dari jalan jalan dan jepret jepret kali ini :

DSC06835

kelompok yang berangkat dari markas BNC, jalan tamansari

DSC06840

5 motor menuju DDS Soekarno Hatta

DSC06861

Start city rolling dari DDS Soekarno Hatta

DSC06868

jalan soekarno hatta

DSC06886

gedung sate

DSC06891

jembatan layang pasopati

DSC06913

Gunung Batu

DSC06916

Menuju Cimahi

DSC06919DSC06921DSC06929

Semua Nmax peserta city rolling finish di tempat deklarasi di Cimahi Mall