Workshop Open Source Intelligence untuk Para Diplomat

Dalam mendukung fungsi menjadi wakil urusan pemerintah RI di luar negeri, Kemenlu perlu membekali para diplomatnya dengan ilmu pencarian informasi terkini. Mulai dari ekstraksi informasi, peringkasan, sampai dengan mencari hubungan antar data atau pola dari Big Data, Oleh karena itu Kemenlu mengadakan pelatihan untuk keahlian tersebut. Saya (dan tim RC DBE bekerja sama dengan TPCC) mengisi pelatihan tersebut pada tanggal 29-30 April 2019 di Pusdiklat Kemenlu di Jakarta. Materi pelatihannya adalah mengenai OSINT (Open Source Intelligence).

Definisi  OSINT menurut wikipedia

Open-source intelligence (OSINT) is data collected from publicly available sources to be used in an intelligence context. In the intelligence community, the term “open” refers to overt, publicly available sources (as opposed to covert or clandestine sources). It is not related to open-source software or collective intelligence.

OSINT under one name or another has been around for hundreds of years. With the advent of instant communications and rapid information transfer, a great deal of actionable and predictive intelligence can now be obtained from public, unclassified sources.

Melihat definisi diatas, maka materi yang kami berikan adalah pengolahan data tidak terstruktur menggunakan pendekatan analisa topologi / jaringan dan analisa konten. Untuk analisa jaringan kami gunakan metodologi SNA, sedangkan untuk analisa konten, kami gunakan metodology analisa sentimen, jaringan kata, dan pencarian topik. Materi ini disambut cukup baik oleh para peserta, walaupun bagi sebagian besar dari mereka materi ini baru pertama kali mereka dengar. Untuk itu mereka membutuhkan waktu lebih untuk berlatih sebelum terbiasa menggunakan metode metode tersebut.

Para peserta adalah para diplomat yang sedang berada di Indonesia, hasil chit chat dengan peserta saya baru tahu kalau penempatan mereka diputar tiap 3 tahun sekali. Ilustrasinya 3 tahun di negara A, kemudian 3 tahun di Indonesia, baru dilanjutkan lagi 3 tahun di negara B, dan seterusnya.
Berikut ini adalah foto foto event tersebut.

 

58701354 10156916913510202 2654951613323542528 n58961755 10156917831080202 3835078170927693824 n59286209 10156916913345202 6220184651265212416 n57420717 10156916914030202 8657118905690488832 n58543647 10156916913555202 9011473327021096960 n58599071 10156916913280202 7948282094478688256 n58673996 10156916913660202 4369038293396881408 n59295328 10156916913420202 8270174740669267968 n

National Data Days 2018

Tanggal 19 November 2018 dilaksanakan acara National Data Days 2018 di Telkom University. Acara ini merupakan rangkaian beberapa acara meliputi seminar, workshop, kompetisi, dan eksibisi. Namun pada tahun 2018 ini acara eksibisi ditiadakan. NDD 2018 merupakan acara NDD ketiga yang dilakukan sejak pertama kali tahun 2016 bernama Data Science Days (DSD). Info tentang acara 2016 disini, sedang NDD 2017 ada disini . Acara tahun ini diadakan oleh HMBTI, FEB, RC DBE dan yang paling penting adalah Lab. SCBD yang setiap tahun secara rutin menyumbangkan konten untuk workshop. Tahun ini Lab. SCBD mengirimkan 4 peneliti untuk menyampaikan materi workshop.  

Acara dibuka oleh ibu wakil rektor bidang riset dan kemahasiswaan, dilanjutkan oleh acara seminar yang diisi oleh dua pembicara dari LIPI, yaitu Dr. Didi (Big Data Security) dan Dr. Hilman (Machine Learning). Pada saat yang bersamaan secara parallel berlangsung penjurian final kompetisi dengan peserta antara lain IPB, ITS, UI, UGM, UNISSULA, Poltek Statistika, dan TelU sendiri. Setelah makan siang acara dilanjutkan oleh workshop oleh Samuel Chan (algorit.ma) yang kemudian diteruskan oleh workshop oleh peneliti peneliti lab scbd. Acara ditutup dengan pengumuman pemenang kompetisi.

berikut foto fotonya

46488405 10156540978545202 7438683722297114624 n

IMG 20181119 102448 498

IMG 20181119 123122 815

IMG 20181119 134932

IMG 20181119 145723

IMG 20181119 145812

IMG 20181119 145917

IMG 20181119 145955

IMG 20181119 150027

IMG 20181119 181532 558

IMG 20181112 193918 457

 

 

Menjadi Narasumber Berdua Dengan Istri

Baru pertama kali mengisi acara workshop menjadi narasumber berdua, berduet dengan istri. Rasanya seru juga, sekalian jalan jalan bareng. Jadi ceritanya istri mendapatkan undangan untuk sharing di workshop penulisan karya ilmiah untuk jurnal nasional dan internasional dari Politeknik Negeri Pontianak (Polnep). Yang mengundang adalah jurusan Teknik Elektro. Berhubung keilmuan istri tidak langsung berhubungan dengan elektro, maka dia menawarkan ke panitia untuk didampingi saya sebagai lulusan Teknik Elektro (dan Informatika), biar nanti kalo ada pembahasan materi penelitian spesifik di area tersebut, narasumber bisa memberikan feedback langsung.

Acara workshop berjalan ramai dan seru, banyak pertanyaan dari peserta yang semuanya adalah dosen dosen Polnep. Setelah sesi presentasi dan tanya jawab mengenai teknis dan tips penulisan publikasi, acara dilanjutkan dengan sesi pembahasan / pemberian masukan ke publikasi yang sedang dibuat oleh para dosen. Disini acara berjalan seru, dengan diskusi yang cukup dalam. Semoga ilmu yang kami share bisa bermanfaat buat para peserta.

Oh ya, kebetulan kita berdua belum pernah berkunjung ke kota Pontianak sebelumnya, alhasil kita bukan hanya pergi berdua saja, tapi  langsung bawa sekalian si sulung dan si bungsu. Jadi Kita sekeluarga berempat pergi ke Pontianak. Setelah acara workshop, kita menginap dua hari (selama weekend) untuk menjadi turis di Pontianak. Kesan saya terhadap Pontianak adalah kota kuliner yang luar biasa. Pulang ke Bandung, berat badan tambah 2kg

Berikut foto foto acara workshop (bukan acara jalan jalannya). 

36745661 10156220991090202 5496537186499035136 n

36786390 10156220990750202 5429958020815650816 o

36677969 10156220990990202 4002202379276517376 n

36684843 10156220990395202 1481557966711685120 n

36826267 10156220990570202 6329781831428210688 n

36675033 10156220990775202 3316560783759900672 n

Data Science Days 2016

Berawal dari tukar menukar ide dengan alumni lab. Big Data FEB, maka tercetuslah gagasan untuk membuat event tentang Data yang bertujuan meningkatkan awareness civtas academica dan industri mengenai Data. Gagasan ini kami bawa ke tingkat fakultas dan disetujui, sehingga akhirnya kami buat acara yang bernama “DATA SCIENCE DAYS”. Event ini terdiri dari seminar, workshop, dan exhibition. Seminar akan membawa topik topik terkini mengenai Data Science, seperti kebutuhan, trend, dan implementasinya. Workshop akan menampilkan showcase Data Science oleh mahasiswa lab. Big Data dan Alumni. Exhibition dari perusahaan data, dimana ada juga jobfair dan pengenalan perusahaan.

Acara ini akan berlangsung selama dua hari, rabu 9 November 2016 untuk workshop, dan kamis 10 november 2016 untuk seminar dan exhibition. Oh yah pada acara ini kami (FEB) dan beberapa rekan di Industri dan kampus lain akan mendeklarasikan Asosiasi Data Science Indonesia, dimana tujuan asosiasi ini adalah mengumpulkan sumber daya Data Scientist di Indonesia, melakukan edukasi dan riset mengenai data untuk kemajuan Indonesia.

Berikut ini rundown dan posternya, be there …

Workshop InfografisSeminar InfografisExhibition InfografisPoster Pembicara REV

 

Tentang Grup Riset – Social Computing and Big Data

Dalam sebuah aktivitas riset mempunyai grup riset itu sangat penting, terutama berguna sebagai sparring partner dalam berdiskusi  Di kampus kampus terkenal di dalam dan di luar negeri, grup riset biasanya dibuat dan diketuai oleh seorang profesor / peneliti senior yang didalamnya ada beberapa peneliti yunior / dosen yunior dan tentu saja mahasiswa. Membuat grup riset yang solid itu tidak mudah, dengan alasan yang paling utama adalah anggota tim harus benar benar satu ide, satu visi dan satu misi dengan tujuan dibuatnya grup riset tersebut. Di Indonesia hal ini lebih sulit dilakukan karena rata rata kurang menghargai riset jangka panjang, yang diutamakan adalah proyek proyek jangka pendek dan impact yang instan.

Saya mendirikan grup riset Social Computing dan Big Data (Analytics) ini pada tahun 2012, karena saya menemukan partner yang sejalan dengan ide saya, yaitu Pak Yahya Peranginangin. Kami berdua bertemu pada tahun 2011, pada saat kami bergabung di Institut Manajemen Telkom (sebelum menjadi Universitas Telkom). Grup riset ini dibentuk dengan misi utama adalah riset di bidang kuantifikasi perilaku manusia berdasarkan data data yang melimpah di Internet (Big Data). Karena kami bergabung di kebidangan ekonomi dan bisnis, maka mayoritas riset kami adalah untuk kepentingan ekonomi dan bisnis. Kebetulan di bidang ini, riset yang berdasarkan pendekatan Big Data sangat sedikit dan sangat baru. Akan tetapi kami tidak menutup kemungkinan untuk mencoba aplikasi di bidang lain, karena masih banyak yang bisa kami tawarkan dengan hasil model riset kami. 

Publikasi pertama kami muncul di tahun 2012 dan jurnal internasional pertama kali muncul di tahun 2013. Sepanjang 3 tahun riset grup ini berdiri, formasi kami tidak bertambah tetap dua dosen dengan kadang kadang ditambah satu dua dosen yang lain untuk satu dua penelitian tertentu, tetapi saat ini kami punya sekitar 10an mahasiswa S1 yang mengerjakan topik topik riset riset di bidang Big Data / Social Network seperti : Comparison Legacy and Data Analytics Methodology Approach, Social Network and Game Theory, Smart City based on Social Media, Modelling for SME, Investor Network, Sentiment Analysis, New Metric Constructions, Network Market Predictions, Dynamic Network etc

Misi kami ke depan adalah membuat riset yang lebih kearah keilmuan dasar seperti Data Mining, Data Science, Statistics, Graph Theory, Sentiment Analysis karena selama ini kami kurang menggali ke arah sana dan lebih banyak disibukkan dengan riset riset aplikasi tertentu. 

Oh ya, saat ini untuk menambah network riset kami bekerja sama langsung dengan beberapa industri layanan Big Data / Media Sosial besar di Indonesia seperti mediawave, NoLimit, Solusi247, dan lain lain. Kami mencoba menggali problem problem yang mereka hadapi di lapangan dan kami coba untuk implementasikan knowledge yang kami punyai, di samping itu bekerja dengan industri yang fokus di data akan semakin mempertajam pengalaman dan kematangan grup riset kami.  

Jika anda industri / dosen / mahasiswa tertarik untuk berkolaborasi riset, project, konsultasi bahkan mungkin workshop, kami berdua sangat terbuka, silahkan kontak saya melalui email di andry.alamsyah@gmail.com atau Pak Yahya di jaqpopo@gmail.com 

Beberapa contoh hasil riset dari grup riset kami :

Screen Shot 2015-06-13 at 10.29.32 AM (2).png

Screen Shot 2015-06-13 at 10.29.36 AM (2).png

Screen Shot 2015-06-13 at 10.29.41 AM (2).png

Screen Shot 2015-06-13 at 10.29.45 AM (2).png

 

 

 

Menjadi Narasumber Workshop Big Data dan Cloud Computing di Kominfo

Seminggu yang lalu saya mendapatkan email dari Kominfo (Kementrian Komunikasi dan Informasi) ke alamat email saya yang alternatif (bukan yang resmi) untuk menjadi narasumber dalam workshop “Big Data dan Cloud Computing: Peluang dan Tantangan Regulasi”. Berhubung ada rekan dosen satu ruangan yang aktif di kominfo, yaitu Bu Helni, maka saya tanya beliau apakah memberikan rekomendasi ke kominfo, ternyata beliau tidak memberikan rekomendasi apa apa, oleh karena itu saya anggap email tersebut adalah email spam .

Ternyata emailnya tersebut adalah email serius setelah kominfo mengirimkan email kembali disertai undangan resmi.  Workshop tersebut diadakan oleh Puslitbang Aplikasi Informatika dan Informasi Komunikasi Publik, Badan Litbang SDM, dan mereka mendapatkan nama saya dari Telkom (saya masih bingung juga Telkom yang mana).

Pada Selasa 19 mei 2015 acara diadakan di gedung Kominfo, jl. medan merdeka barat. Saya berbicara bersama Pak Komang dari Big Data Project PT. Telkom Indonesia. Pak Komang memberikan materi mengenai “Overview dan Trend Big Data” sedangkan saya memberikan materi tentang “Dampak dan Peluang Big Data untuk bidang Sosial dan Ekonomi”, dimana akhirnya saya bawakan dengan pendekatan jejaring sosial.

Secara keseluruhan keterlibatan menjadi pembicara dalam acara formal dengan materi yang saya atur sendiri sangat mengasyikkan, karena selama ini saya hanya bicara di acara non formal ataupun kalau di acara formal saya hanya sebagai pembicara tambahan dengan topik yang sudah ditentukan pimpro.

Yang paling mengasyikkan tentunya adalah, setelah memberikan presentasi, banyak peserta yang tertarik dengan studi / riset yang saya lakukan untuk diaplikasikan di bidang mereka .. #bravo #buatdirisendiri #narsis …

Oh ya saya pergi ke jakarta naik kereta argo parahyangan ke gambir berjalan dengan lancar dan nyaman, akan tetapi pas pulang ke bandung saya ketinggalan kereta gara gara antrian loket pembelian tiket sangat panjang, jadi deh 3 jam nongkrong di gambir nungguin kereta  ..#sigh …jadi entry blog ini dibuat pada saat ngabisin waktu 3 jam nungguin kereta #hehe

IMG_3019

suasana workshop pada saat Pak Komang memberikan materi, sayangnya pas saya bicara tidak ada yang bisa dititipin motret.

Screen Shot 2015-05-19 at 8.31.10 PM

rundown acara

ketika orang manajemen belajar ngoding ..

ketika orang manajemen belajar ngoding .. (Insight dari acara workshop “Big Data for Business”)

WP_20141024_14_47_20_Pro

Hari ini FEB (Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Telkom bekerjasama dengan Solusi247 mengadakan workshop ‘Big Data for Business’ untuk dosen dan mahasiswa FEB. Sekitar 50-60 dosen dan mahasiswa antusias mengikuti acara seharian penuh ini. Acara ini diawali dengan sesi pertama kuliah umum dari Pak Beno (CEO Solusi247) mengenai Awareness Big Data, Implementasi Big Data di berbagai bidang dan Implikasinya untuk bisnis terutama untuk bisnis masa depan. Remarks yang penting dari beliau adalah “Data is The New Oil”, “Open Data” dan n profesi Data Scientist yang   sangat dibutuhkan oleh banyak perusahaan besar. Oh yah, Solusi247 juga membagi pengalamannya dalam melakukan proses analisa Big Data pada Telkomsel.

Acara sesi kedua adalah workshop Big Data yang dibawakan oleh tim solusi247 yaitu mas Rully dkk, dimana beliau memperkenalkan alat produksi mereka sendiri yang dinamakan HGrid247. Alat ini berfungsi untuk mengenerate code supaya perintah perintah analisa data yang akan dijalankan diatas platform Big Data (Hadoop) bisa dilakukan secara intuitif dan otomatis. Pada sesi ini para peserta dengan menggunakan laptop masing masing melakukan pekerjaan pekerjaan dengan urutan : instalasi dan konfigurasi java, instalasi cygwin (utk yg memakai OS windows), instalasi dan konfigurasi Hadoop, dan yang terakhir menjalankan dan mendesain analisa data  menggunakan HGrid247.

Langkah langkah diatas sepertinya mudah dilakukan untuk orang dengan latar belakang IT yang cukup, akan tetapi untuk mayoritas peserta workshop kali ini yang tidak begitu kuat di IT sehingga cukup merepotkan dan instruktur perlu menjelaskan secara perlahan lahan. Ada yang frustasi baru pada langkah konfigurasi java, ada yang stress kenapa alat untuk memproses Big Data itu susah sekali (padahal baru setting javanya doang), ada yang salah konfigurasi walaupun langkah langkah di dokumentasinya cukup jelas (tapi mungkin instrukturnya menjelaskan terlalu cepat), dan ada yang mendapatkan pesan “compile error” yang cukup membuat mereka panik. Hal hal tersebut sepertinya sepele buat yang sudah berpengalaman di programming. Saya pribadi salut dengan kesabaran mas Rully dkk dalam menjelaskan hal yang berbau teknik menjadi bahasa sederhana yang bisa dipahami dengan mudah oleh temen temen manajemen.

Beberapa insight yang bisa saya ambil dari workshop ini adalah ternyata Big Data Awareness belum cukup kuat, ini terbukti dari munculnya pertanyaan pertanyaan seperti : bukankah analisa data seperti klasifikasi, filtering, asosiasi, klastering sudah umum digunakan saat ini?, apa bedanya pemrosesan Big Data dengan pemrosesan query database biasa ?, dll. Secara umum saya simpulkan bahwa peserta tidak bisa membayangkan bahwa data ukuran besar (skala data) itu menjadi sumber masalah besar, apalagi jika manajemen perusahaan membutuhkan insight yang cepat, murah dan Real Time , untuk itu workshop semacam ini bisa melatih peserta untuk bisa membayangkan problem yang dihadapi dalam pemrosesan Big Data.

PS : sebenernya di workshop ini, kita tidak sepenuhnya ngoding tapi lebih membuat framework yang tentu saja membutuhkan logika yang sama dengan logika ngoding ..

WP_20141024_09_28_53_Pro WP_20141024_10_02_21_Pro WP_20141024_14_35_05_Pro